Maras, Melihat Bangka Utara dari Ketinggian




Mungkin banyak wisatawan berpikir, Bangka hanyalah sebuah cerita tentang pantai. Namun sedikit yang tahu disisi lain bangka berdiri tegak dan kokoh sebuah arsitektur alam, yang mereka mengenalnya dengan sebutan Maras.

Maras adalah sebuah Gunung yang terletak di Desa Rambang, Kecamatan Riau silip, Kabupaten Bangka. Dari kejauhan tampak maras yang gagah berdiri, dihadapannya terbentang Jembatan sepanjang 204 meter yang dibangun pada tahun 1929 dikenal dengan Jembatan Perimping.
Tapi ini tidak membahas mengenai Jembatan yang dibangun pada jaman belanda, ataupun ramahnya warga Desa Rambang yang menyapa beberapa pendaki.


tertutup mendung
Mendaki sampai ke Puncak tertinggi suatu daerah memang memberikan kesan tersendiri. Rasa lelah, haus, dan takjub akan landscape yang terpajang tergabung menjadi sebuah rasa syukur terhadap karunia Sang Pencipta.

Jalan terkadang naik, terkadang turun menjadi jalur yang harus dilewati untuk mencapai puncaknya. Maras tidaklah seperti Mahameru yang mempunyai Ranu Kumbolonya yang indah, oro-oro ombo, ataupun cemoro kandang. Maras hanyalah maras, yang merupakan bagian dari kawasan konservasi hutan dengan luasnya yang mencapai 3.235 hektar, dan semakin hari semakin berkurang.

Sampai di puncak tertinggi di Pulau Bangka ini, kita bisa menikmati landscape Bangka Utara yang dikelilingi perairan, hijaunya kawasan konservasi hutan, dan beberapa bekas sisa tambang timah yang menjadi simbol bahwa negeri ini dulunya pernah kaya akan hasil timahnya.

Ketika angin berlari diantara rimbunnya pepohonan, aku terdiam dalam lamunan dan berpikir, Alam memang tidak pernah habis untuk dinikmati. Tapi alam tak cukup hanya dinikmati, tapi juga dilestarikan. Jadi jangan ambil apapun kecuali gambar, jangan tinggalkan apapun selain jejak langkahmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
//