Image source : radarbangka.co.id |
Ada yang berbeda di salah satu sisi Kota Pangkalpinang, diantara kafe - kafe yang menjamur dan menjadi tempat nongkrong muda - mudi. Salah satu pasar masih tetap bertahan ditengah modernisasi gaya hidup anak muda Pangkalpinang, namanya Pasar Mambo, sebuah pasar yang ku anggap legendaris.
Pasar ini sudah dibangun sejak lama, dan telah beberapa kali mempercantik diri agar tetap banyak diminati masyarakat Pangkalpinang. Salah satu yang menjadi daya tarik pasar ini adalah wisata kuliner. Ketika banyak kafe - kafe dengan dekorasi interior yang menarik dipandang mata dengan sajian makanan yang itu - itu saja, Pasar Mambo tetap berdiri dengan penampilan yang biasa biasa saja. Namun jika ditanya soal rasa, kuliner di Pasar Mambo memberikan jawaban yang berbeda.
Terdapat salah satu warung yang masih tetap konsisten berjualan di pasar yang terletak di Jl. Kapten Sulaiman Arief, Masjid Jamik, Rangkui, Kota Pangkal Pinang ini. Hingga saat ini sang penjual masih tetap konsisten menjajakan jajanan seperti Selada, Model, Mie Kuah ikan dan banyak lagi kuliner tradisional khas Bangka Belitung. Pemilik warung mengakui bahwa dirinya mulai berjualan sejak harga sate masih Rp. 30,- (Tiga puluh Rupiah) pada tahun 1983 (saya pun belum lahir).
Pasar yang ditutupi kanopi berwarna biru dengan tiang-tiang besi yang mulai berkarat itu tidak hanya menyediakan kuliner, disana terdapat bengkel reparasi sepeda, toko mainan anak - anak dan banyak lagi. Jika anda mengunjungi Kota Pangkalpinang, sempatkan untuk mencicipi kuliner di Pasar Mambo, sebuah pasar legendaris.
wah bagus juga pasar tradisionalnya, rapi dan bersih, kalau di jawa dan bali sih masih banyak pasar tradisional tetapi gak serapi foto diatas heheh
BalasHapus